KHUTBAH IDUL ADHA BAHASA INDONESIA


KHUTBAH IDUL ADHA BAHASA INDONESIA

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَڪَاتُهُ

اللهُ أَكْبَرُ × ٩ . اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ, صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ. وَأَعَزَّ جُنْدَهُ, وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ, لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ وَمَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةَ عَبْدٍ لَمْ يَخْشَ إِلَّا اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى اخْتَارَهُ اللهُ وَاصْطَفَاهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ

أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ, أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ وَتَمْجِيْدٍفَسَبِّحُوْارَبَّكُمْ وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْاإِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ

Kaum Muslimin dan Muslimat Jama’ah Idul Adha rahimakumullah !

Lewat mimbar terhormat ini saya mengajak kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat yang hadir di Tempat ini, khususnya mengajak kepada diri saya sendiri. Marilah  kesempatan dan kesehatan yang masih diberikan oleh Allah kepada kita, kita gunakan untuk selalu menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. dengan jalan melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dengan iman dan taqwa yang selalu kita tingkatkan, semoga kita memperoleh kebahagiaan mulai dari dunia sampai di akhirat nanti. Amin yaa Rabbal ‘aalamiin.

Allahu akbar x 3. Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah !

Sepanjang malam gemuruh suara takbir, tahlil dan tahmid berkumandang bersautan menggetarkan hati, menyentuh kalbu jiwa-jiwa yang beriman. Lalu pagi ini dengan penuh kebersamaan walau dalam perbedaan yang ada, laki-laki dan perempuan, yang sedih atau gembira, yang jauh atau yang dekat, semua datang untuk shalat bejamaah bersama di hamparan bumi Allah menghidupkan sunah Rasul sebagai bukti rasa cinta kepada Rasulullah Muhammad saw.

Sementara saudara-saudara kita yang menjadi tamu Allah di tanah suci dengan busana ihram yang sama, mereka datang berjuang keras melaksanakan rangkaian ibadah haji. Tanggal 8 Dzul Hijjah mereka berangkat dari Makkah menuju Arafah. Tanggal 9 Dzul Hijjah setelah tergelincir Matahari mereka melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Pada malam harinya mereka mabit atau bermalam di Muzdalifah dan mengumpulkan kerikil untuk melontar jumrah di Mina. Sungguh suatau pemandangan yang menakjubkan yang akan mengingatkan kita pada saat kita besok berada di Padang Mahsyar menunggu pengadilan Allah Yang Maha Adil. Allahu akbar x3.

Ya Allah, saudara-saudara kami yang saat ini sedang bertamu ke rumahMu di Makkah Al-Mukarramah, berilah semuanya kesehatan, kemudahan, kesabaran dan nanti  bisa pulang ke tanah air mereka masing-masing dalam keadaan sehat wal afiat dan memperoleh haji yang mabrur dan mabrurah. Amin yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Ya Allah, saudara-saudara kami seluruh kaum muslimin dan muslimat yang sedang melaksanakan ibadah haji dan Engkau kehendaki wafat di Tanah SuciMu ya Allah. Ampunilah mereka dari segala dosa dan kesalahan, terimalah seluruh amal shalihnya dan terimalalah haji mereka sebagai haji yang mabrur dan mabrurah.

Allahu Akbar x 3. Hadirin jamaah idul adha rahimakumullaah !

Bulan ini adalah bulan Dzul Hijjah, bulan di mana Nabiyullah Ibrahim dan keluarganya diuji oleh Allah dengan suatu ujian yang sangat berat, yaitu beliau diperintah menyembelih putra kesayangaanya Nabi Ismail as. Dalam kehidupan ini sering kali harta bisa membuat manusia  lupa pada Allah Yang Maha Kaya, sering kali pangkat dan jabatan menjadikan manusia semakin jauh dari Dzat yang memberi pangkat dan jabatan. Namun yang paling banyak kita jumpai adalah kecintaan seseorang terhadap istri dan anaknya dapat mengurangi kecintaan dan ibadahnya kepada Allah swt.

Dikisahkan, sebelumnya Nabiyyulaah Ibrahim as. adalah Nabi yang kaya dan sangat dermawan, ia biasa menyembelih 1000 ekor domba, 300 ekor lembu dan 100 ekor onta untuk dikorbankan. Banyak orang yang berdecak kagum; bahkan Malaikatpun mengaguminya. Melihat dan mendengar kekaguman tersebut Nabi Ibrahim as. berkata : “Kalau saja saya punya seorang anak dan Allah meminta agar aku mengorbankannya maka niscaya aku korbankan dia.”

Pada malam tarwiyah tanggal 8 Dzul Hijjah Allah menguji ketaqwaan Nabi Ibrahim as. beliau bermimpi diperintah untuk memenuhi nadzarnya yaitu menyembelih putra kesayangannya. Waktu itu Nabi Ibrahim belum yakin dan masih berfikir apakah perintah itu datang dari Allah swt., atau datang dari setan yang ingin merusak keharmonisan rumah tamgganya

(يَتَرَوَّىْ اِبْرَاهِيْمُ أَهُوَ مِنَ اللهِ أَمْ مِنَ الشَّيْطَانِ )

yang akhirnya kita kenal dengan Yaumut Tarwiyah.

Dalam hadits Nabi dinyatakan :

مَنْ صَامَهٗ أُعْطِىَ مِنَ الْاَجْرِ مَالَايَعْلَمُهٗ إِلَّااللهُ

“Barang siapa berpuasa pada hari tarwiyah maka dia akan mendapat pahala yang besar, tidak ada yang mengetahui besarnya kecuali Allah.”

Hari berikutnya pada tanggal 9 Dzul Hijjah Nabi Ibrahim as. bermimpi lagi dengan mimpi yang sama

(عَرَفَ اِبْرَاهِيْمُ أَنَّهٗ مِنَ اللهِ )

Dengan demikian yakinlah Nabi Ibrahim as. bahwa mimpi itu benar-benar dari Allah swt. Maka tanggal 9 Dzul Hijjah disebut Yaumu ‘Arafah. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim disebutkan :

اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ : يُكَفِرُالسَّنَةَالْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Artinya : “Bahwa Rasulullah saw. ditanya tentang puasa hari arafah, maka beliau menjawab : Puasa Arafah bisa mengapus dosa dua tahun, satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. (HR. Muslim)

اللهُ اَكْبَرُ×٣ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullaah !

Pada malam ke 3 nya Nabi Ibrahim bermimpi lagi dengan impian yang sama, maka beliau bertekad untuk memenuhi nadzarnya yaitu menyembelih putra kesayangannya, maka pada hari pelaksanaannya disebut dengan yaumun Nahr = Hari pelaksanaan penyembelihan. Kisah tersebut diabadikan oleh Allah swt.dalam surat Ash-shafat  ayat 102 :

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّيْ أَرَى فِى الْمَنَامِ أَنِّيْ أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِيْ إِنْ شَاءَ اللّٰهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ (الصفات : ١٠٢)

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka renungkanlah bagaimana pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.(QS. Ash-Shafat : 102)

اللهُ اَكْبَرُ×٣ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullaah !

Yang namanya Iblis selamanya tidak akan pernah diam melihat manusia akan melaksanakan ibadah mentaati perintah Allah, maka satu persatu dari keluarga mulia ini digodanya, mulai dari Nabi Ibrahim sebagai kepala keluarga, Siti Hajar sebagai ibu rumah tangga dan Nabi Ismail sebagai anggota keluarga tak luput dari godaannya. Benteng keimanan dan ketaqwaan yang kokoh dari seluruh anggota keluarga ini tidak mampu dikoyak oleh Iblis la’latullah ‘alaih. Sungguh suatu pelajaran yang sangat mulia dari Allah bahwa setiap keluarga muslim pasti akan mendapatkan godaan Iblis la’natullah ‘alaih, terkadang godaan itu lewat ayah, ibu atau lewat orang-orang yang kita sayangi yaitu anak-anak kita.

Semoga seluruh anggota keluarga mampu memetik pelajaran indah dan hebat dari kisah keluarga Nabi Ibrahim as. Kita yang menjadi ayah semoga bisa menjadi seorang ayah yang demokratis, adil dan bijaksana sebagaimana Nabi Ibrahim yang mengajak putranya bermusyawarah untuk melaksanakan perintah berat dari Allah swt. Para wanita yang ditaqdirkan menjadi seorang ibu semoga mampu meneladani Siti Hajar frofil ibu rumah tangga yang mendukung, membantu dan mendoakan suami dalam mentaati perintah Allah. Yang saat ini masih anak-anak remaja, semoga bisa meniru keshalihan Nabi Ismail as. yang dengan keimanan yang menancap kuat di kalbu dan ketaqwaan yang tinggi menjadikan ia sabar dan ikhlas untuk berbakti kepada orang tuanya sekalipun ia harus dikorbankan oleh ayahnya sendiri demi mengikuti perintah Allah. Bila seluruh keluarga sudah seperti keluarga Nabi Ibrahim maka Negara akan menjadi kuat dan hebat dan insya Allah akan terwujud Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur. Amin ya Rabbal ‘aalamiin.

Kisah Nabi Ibrahim as. dan putranya Ismail as. selengkapnya tersebut dalam Al-Quran surat Ash-shafat ayat 103 – 108 yang artinya sebagai berikut :

103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).

104. dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,

105. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu (yaitu mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksana- kannya). Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.

107. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,

اللهُ اَكْبَرُ×٣ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullaah !

Karena keikhlasan dan ketaqwaan yang betul-betul dari keluarga ini, akhirnya Allah swt.menebus atau mengganti Nabi Ismail as. dengan tebusan sembelihan yang besar, seekor kambing yang dibawa dari Surga oleh Malaikat Jibril. Malaikat Jibril bertakbir : Alluhu Akbar x 3. Diteruskan oleh Nabi Ibrahim : Laa ilaaha illaahu wallahu akbar, dan diakhiri oleh Nabi Ismail : Allahu Akbar walillaahil hamdu.

Betapa pentingnya syari’at menyembelih hewan kurban dalam Islam, sehingga Rasulullah saw. dengan tegas mengatakan :

مَنْ وَجَدَ سَعَةً وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا

“Barang siapa memiliki kemampuan, tetapi tidak mau menyembelih hewan kurban, maka janganlan ia mendekati mushalla kami.”

Dari tegasnya larangan Rasulullah “ Janganlah mendekati Tempat shalat kami” sehingga sebagian Ulama’ berpendapat bahwa menyembelih hewan kurban hukumnya wajib bagi yang mampu. Namun pendapat yang lebih kuat menyembelih hewan kurban hukumnya Sunah Muakkad. Bila tahun ini sebagian dari kita belum memiliki kemampuan berkorban, mudah-mudahan tahun yang akan datang diberi kemampuan oleh Allah swt. Sebab pahala berkorban itu besar sekali, sebagamana dinyatakan dalam sebuah hadits :

اَنَّ دَاوٗدَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ قَالَ : إِلٰهِى مَاثَوَابُ مَنْ ضَحَّى مِنْ اُمَّةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ ؟ قَالَ : ثَوَابُهٗ أَنْ أُعْطِيَهٗ بِكُلِّ شَعْرَةٍ عَلَى جَسَدِهٖ عَشْرَ حَسَنَاتٍ وَاَمْحُوْ عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ وَاَرْفَعُ لَهٗ عَشْرَ دَرَجَاتٍ وَلَهٗ بِكُلِّ شَعْرَةٍ قَصْرٌ فِى الْجَنَّةِ وَجَارِيَةٌ مِنَ الْحُوْرِ الْعَيْنِ وَمَرْكَبٌ مِنْ ذَوَاتِ الْاَجْحَةِ

Artinya : Sesungguhnya Nabi Dawud as. bertanya kepada Allah ? Ya Allah, apa pahala umat Muhammad saw. yang mau berkorban ? Allah swt. menjawab : Pahala bagi orang yang berkorban adalah Allah akan memberi ganti 1 helai bulu hewan korban dengan 10 kebaikan, Allah menghapus karenanya sepuluh kejelekan, Allah mengangkat karenanya 10 derajat dan setiap helai bulu korban akan diganti di akhirat dengan sebuah istana di Surga dan 1 bidadari yang amat jelita dan 1 hewan tunggangan yang bersayap.”

Sedangkan bagi mereka yang memiliki kemampuan berkorban tapi ia tidak mau berkorban sampai ia meninggal maka dikhawatirkan ia mati dalam keadaan suul khatimah, sebagaimana sabda Nabi saw. :

اَنَّهٗ قَالَ 😦 مَنْ كَانَ لَهٗ سَعَةٌ فَلَمْ يُضَحِّ فَلْيَمُتْ إِنْ شَآءَ يَهُوْدِيًّا وَإِنْ شَآءَ نَصْرَانِيًّا )

“Sesungguhnya Nabi Muhammad saw. bersabda : Barang siapa mempunyai kemampuan berkorban, tapi ia tidak mau berkorban sampai ia meninggal dunia maka ia bisa meninggal dalam keadaan Yahudi atau bisa juga dalam keadaan nasrani.

أَعُوْذُ بِا للهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (١)فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (٢)إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأبْتَرُ (٣) باَ رَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ , وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ, إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.